PROFILE

PROFILE SEJARAH

Masjid Ar-Risaalah berdiri pada Tahun 1981,dimana pada tahun tersebut Masjid Ar-Risaalah sudah menempati Lokasi saat ini berada. Pada awalnya para jamaah Masjid Ar- Risaalah melakukan solat berjamaah selalu berpindah-pindah di rumah warga komplek Wartawan, salah satunya rumah Bapak Iim Anggadireja (Alm), Bapak Sopian (Alm) salah satu pengsiunan TNI yang rumahya berlokasi di Pikiran Rakyat.

Tokoh yang pertama kali mempunyai ide atau gagasan untuk mendirikan Masjid Ar-Risaalah di komplek wartawan adalah Bapak H. Aman Atmawisastra, akan tetapi beliau tidak memberi nama Masjid Ar-Risaalah, yang memberi nama Masjid Ar-Risaalah adalah KH. Zaenal Muttaqin yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua MUI Jawa Barat.

Adapun Arti dari nama Ar- Risaalah adalah pembawa berita, karena berada di komplek wartawan maka diberikanlah nama Masjid Ar-Risaalah. Tokoh-tokoh yang berperan dalam Sejarah Pembangunan Masjid Ar-Risaalah sebenarya banyak sekali, antara lain: H.Tatang (Alm), H.Sopian Ihsanudin (Alm), H. Aang Sopian (Alm), H. Hari Kartabrata (Alm), H. Hasan Sukur, H. Hikayat (Alm), H. Didin Basuni (Alm), H. Edi Muchtar (Alm), H. Jasir Adiwikarta (Alm),..dan banyak lagi tokoh lainnya.

Masjid Ar-Risaalah secara resmi diresmikan pada tahun 1987 oleh Bapak H. Harmoko yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Penerangan, dimana dikarenakan kedekatan para wartawan yang bertinggal di komplek wartawan maka Masjid Ar-Risaalah dapat secara langsung diresmikan oleh Bapak H. Harmoko.

Berdirinya Masjid Ar-Risaalah tidak lepas dari 2 lahan tanah, yaitu yang pertama lahan tanah yang berada di jalan Bandung Pos yang dibeli secara kredit dari developer dengan swadaya jamaah komplek Wartawan pada saat itu, dimana tanah tersebut asalnya milik Bapak Roskomar (salah satu Karyawan Pikiran Rakyat). Sedangkan lahan Tanah kedua yang berada dijalan Sipatahunan merupakan wakaf dari Kel. Besar H. Soeharmono (salah satu pendiri & pemegang saham Pikiran Rakyat Bandung).

Adapun Masjid Ar-Risaalah sudah melakukan renovasi sebanyak 5 kali baik berat maupun ringan dan melakukan penyesuaian arah kiblat sebanyak 1 kali pada tahun 2016.

Sebagai perancangan (Arsitektur) atau yang menggambarkan bangunan masjid Ar-Risaalah ada dua tokoh,yang pertama adalah Bapak H. Moch Murod dan Bapak Ir. Atep.

VISI

Terwujudnya masjid sebagai tempat terjatinnya Ukhuwah lstamiyah dan pusat
kegiatan Keistaman warga masyarakat.

MISI

  1. Menjadikan masjid sebagai tempat untuk beribadah kepada ALLAH SWT semata dan sebagai pusat dakwah serta pendidikan islam.
  2. Membina keimanan, ketaqwaan, dan ahlak masyarakat muslim serta berperan aktif datam kegiatan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara-cara yang sesuai dengan Al-qur’an dan As-Sunnah
  3. Mengembangkan persaudaraan antar sesama masyarakat muslim dan kerjasama antar warga guna menggati segenap potensi masyarakat dalam tingkup ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya  sebagai bagian dari pemersatu umat dalam wadah Negara Kesatuan Republik lndonesia
  4. Menjalankan kegiatan ekonomi yang tidak bertentangan dengan Al-Quran, As-Sunnah, dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku
  5. Mengikutsertakan Pemuda untuk berperan aktif datam keorganisasian DKM

ALAMAT

DKM AR-RISAALAH ini berkedudukan di Jl. Bandung Pos No. 22 RT 05 RW 03 Komptek Wartawan Galih Pawarti Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung 40375, Provinsi Jawa Barat.

LOGO

  1. Gambar bulan sabit dan bintang
  2. Gambar kubah masjid
  3. Gambar tulisan Ar-Risaalah berwarna biru di dalam pita berwarna putih
  4. Gambar 5 (Lima) tiang kubah
  5. Gambar pondasi

ARTI LAMBANG

  1. Gambar Bulan sabit dan bintang sebagai symbol kemuliaan lslam
  2. Gambar Kubah Masjid mengidentifikasikan semangat ke-lslaman
  3. Gambar 5 (lima) tiang sebagai simbol rukun lslam yang mengidentifikasikan pondasi kehidupan umat mustim.
  4. Gambar pondasi sebagai simbol rukun iman yang mengidentifikasikan dasar kepercayaan yang wajib diamalkan oleh orang yang beriman.
  5. Kata Ar-Risaalah menunjukkan arti secara etimologis berasal dari kata Bahasa Arab, yang mempunyai arti “yang dikirimkan, berita, pesan”, dapat berarti tugas kerosulan dan ajaran dari Allah SWT.
  6. Warna biru pada lambang dan tulisan bermakna ketinggian cita-cita dan semangat umat muslim, setinggi langit.
  7. Warna pita putih, bermakna sebagai ciri/tanda suci dan bersih.